Powered By Blogger

Minggu, 24 Februari 2019

Laporan Hasil Praktikum “KOLOID”



LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

“KOLOID”
I. TUJUAN
1. Mengetahui perbedaan larutan , koloid , dan suspensi.
2. Menentukan perubahan entalpi reaksi.
II. DASAR TEORI
Jika suatu zat di campurkan dengan zat lain, akan terjadi penyebaran secara merata dari suatu dalam zat lain yang disebut dengan sistem dispersi. Berdasarkan ukuran partikelnya, sistem dispersi dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu larutan, koloid , dan suspensi. Perbedaan umum antara larutan koloid , dan suspensi dapat dilihat pada tabel berikut:
Perbedaan
Larutan
Koloid
Suspensi
Ukuran partikel
< 100 nm
1-100 nm
>100 nm
Penampilan fisik
Jernih, partikel terdispersi tidak dapat diamati dengan mikroskop ultra.
Keruh- jernih partikel terdispersi hanya dapat diamati dengan mikroskop ultra
Keruh, partikel terdispersi dapat diamati langsung dengan mata
Kestabilan (jika di diamkan)
Tidak terpisah (sangat stabil)
Sukar terpisah (relatif stabil)
Mudah terpisah (mengendap)
Cara pemisahan
Tidak dapat disaring
Tidak dapat disaring
Filtrasi(penyaringan)

Sistem koloid mempunyai sifat yang khas , yang berbeda dengan sifat dispersi lainnya. Beberapa sifat koloid yang khas , misalnya efek tyndall , gerak brown, adsorbsi dan koagulasi .Sistem koloid juga memiliki sifat yang relatif kurang stabil dibandingkan larutan sehingga membentuk koagulasi (endapan). Koagulasi dapat dicegah dengan berbagai cara yaitu menghilangkan muatan koloid (proses dialisis ), dan menambahkan stabilisator koloid (emulgator).
Sistem koloid dapat dibuat melalui dua cara yaitu dispersi dan kondensasi. Cara dispersi dilakukan dengan mengubah partikel ukuran besar (misalnya suspensi atau padatan) menjadi ukuran koloid. Cara dispersi meliputi dispersi langsung (mekanik), homogenisasi, peptisasi, dan busur bredig. Cara kondensasi yaitu pembuatan koloid dengan mengubah partikel ukuran kecil (larutan) menjadi koloid. Cara kondensasi umumnya melibatkan reaksi-reaksi kimia yang menghasilkan zat yang menghasilkan zat yang menjadi partikel-partikel terdispersi.

III. ALAT DAN BAHAN                                                               
- Gelas kimia 100ml                                        - Gula pasir                                         
- Pengaduk Terigu
- Corong Susu
- Kertas saring                                                 
-Tabung reaksi besar                                      - Serbuk detergen
- Lampu senter kecil                                        - Serbuk belerang 
- Pipa U                                                         
Akuades
- Elektroda                                                    
Larutan K2Cr4 5%
- Kabel                                                          
Sol As2 S3
- Baterai                                               Larutan I2
- Kaki tiga                                                 
Larutan FeCl3 jenuh
- Kassa                                                       
Larutan Kalsium Asetat jenuh
- Pembakar spirtus                                        
- Alkohol 95%
- Pengaduk kaca   
- Urea
- Minyak tanah
- Cawan penguapan
- Lumpang dan alu

IV. LANGKAH KERJA
1). Sistem koloid
1. Isilah 6 gelas kimia masing-masing dengan kira-kira 50ml akuades
2. Tambahkan ke dalam gelas :
 - 1 gram gula pasir ke dalam gelas ke- 1
 - 1 gram terigu ke dalam gelas ke- 2
 - 1 gram susu ke dalam gelas ke- 3
 - 1 gram urea ke dalam gelas ke- 4
- 1 gram serbuk detergen ke dalam gelas ke- 5
- 1 gram serbuk belerang ke dalam gelas ke- 6
3. Aduklah setiap campuran , amati apakah berbentuk endapan atau tidak.
4 Diamkan campuran-campuran itu. Perhatikan dan catat apakah campuran stabil atau tidak stabil ; bening atau keruh
5. Saringlah setiap campuran . Amati campuran manakah yang meninggalkan residu ; apakah hasil penyaringan bening atau keruh.
2). Pembuatan koloid
a. Pembuatna sol Fe(OH)3
1. Panaskan 50 ml akuades di dalam gelas kimia 100ml sampai mendidih.
2. Tambahkan FeCl3 jenuh tetes demi tetes sampai campuran berwarna cokelat merata.
3. Amati efek tyndallnya , jika belum terjadi efek tyndall tambahkan FeCl3 sampai terbentuk efek tyndall
b. Pembuatan gel kalsium asetat – alkohol tersebut.
1. Masukkan 20 tetes larutan kalsium asetat jenuh ke dalam cawan penguapan.
2. Tambahkan alkohol tetes demi tetes sampai larutan kalsium asetat menjadi gel.
3. Bakar gel kalsium asetat alkohol tersebut.
c. pembuatan sol belerang
1. Campurkan 1 sendok gula dan 1 sendok belerang dalam lumpang. Gerus campuran itu sampai halus
2. Ambil 1 sendok teh campuran no.(1) dan campurkan dengan 1 sendok gila lalu gerus sampai halus.
3. Ulangi langkah ke- 2 sampai 4 kali gerusan.
d. Pembuatan gel agar-agar
1. Isilah gelas kimia dengan akuades, Tambahkan 1 sendok bubuk agar-agar dan aduk
2. panaskan gelas kimia tersebut sampai mendidih.
3. Dinginkan campuran untuk memperoleh gel agar-agar.
e. Pembuatan emulsi minyak dalam air
1. Masukkan kira-kira 5ml dan 1 ml minyak tanah ke dalam Tbung reaksi. Guncangkan tabung dengan keras kemudian letakkan tabung itu pada rak tabung. Perhatikan apa yang terjadi.
2. Masukkan kira-kira 5ml air, 1ml minyak tanah, dan 1ml larutan detergen pada tabung reaksi lain.
3. Bandingkan tabung reaksi 1 dan 2.
3). Sifat koloid
a. Efek Tyndall
1. Siapkanlah 6 gelas kimia , kemudian isilah masing-masing gelas kimia dengan larutan-larutan berikut sebanyak ± ¾ tinggi gelas kimia :
- Gelas ke- 1 dengan larutan gula
- Gelas ke- 2 dengan larutan sabun
- Gelas ke- 3 dengan larutan K2Cr4
- Gelas ke- 4 dengan  larutan I2
- Gelas ke- 5 dengan sol AS2S3
- Gelas ke- 6 dengan  sol Fe(OH)3
2. Catatlah warna dan keadaan larutan-larutam itu (bening atau keruh)
3. Arahkan berkas cahaya lampu senter pada masing-masing tabung satu per satu. Amati berkas cahaya dengan arah yang tegak lurus. Amati apakah terjadi penghamburan cahaya atau tidak.
b. Elektrofresis
1. Masukkan sol Fe(OH)3 dalam pipa U, masukkan pula sol Fe(OH)3 ke dalam pipa U yang lain
2. Masukkan elektroda pada kedua ujung pipa U
3. Amati perubahan yang terjadi.
V. DATA PENGAMATAN
1)      Sistem Koloid
SIFAT CAMPURAN
CAMPURAN AIR DENGAN
GULA
TERIGU
SUSU
UREA
SABUN
BELERANG
LARUT ATAU TIDAK
LARUT
LARUT
LARUT
LARUT
LARUT
TIDAK
STABIL ATAU TIDAK
STABIL
TIDAK
TIDAK
STABIL
TIDAK
TIDAK
BENING ATAU KERUH
BENING
KERUH
KERUH
BENING
KERUH
BENING
MENINGGALKAN RESIDU ATAU TIDAK
TIDAK
IYA
IYA
TIDAK
IYA
IYA
FITRAT BENING ATAU KERUH
BENING
KERUH
KERUH
BENING
KERUH
BENING

2)      Pembuatan Koloid
Pembuatan sol Fe(OH)3
Pengamatan : Terjadi efek Tyndall, yaitu perubahan warna menjadi warna coklat merah.
3)      Pembuatan sol Belerang
Pengamatan :
Campuran gula dengan belerang
Warna
Campuran 1
Kuning
Campuran 2
Kuning lebih muda
Campuran 3
agak putih
Campuran 4
Putih

4)      Pembuatan gel Agar-Agar
Pengamatan : Terbentuk gel agar-agar, ada efek tyndallnya dari cari berubah menjadi padat.
5)      Pembuatan emulsi minyak dalam air
Pengamatan :
·         Campuran air dengan minyak tanah = tidak dapat menyatu, berbuih, minyak berada di permukaan
·         Campuran air,dengan minyak tanah dan detergen = dapat menyatu, minyak tidak terlihat, sedikit berbuih.

Sistem tyndall
Sifat campuran
Larutan gula
Larutan K2CrO3
Larutan sabun
Larutan I2
Sol Fe(OH)3
Warna larutan atau campuran bening atau keruh ?
Bening
Keruh
Keruh
Bening
Keruh
Menghamburkan atau meneruskan cahaya
Meneruskan cahaya
Meneruskan cahaya
Meneruskan cahaya
Menghamburkan cahaya
Menghamburkan cahaya

Elektroforesis
Pengamatan :
-       Sol Fe(OH)3 dalam pipa U yang di masukkan elektroda (Anoda) warnanya lebih muda dari Fe(OH)3        sebagai pembanding.
-       Sol Fe(OH)3 dalam pipa U yang di masukkan elektroda (katoda) warnanya lebih muda dari Fe(OH)3        sebagai pembanding.
-       Sol Fe(OH)3        elektroda anoda (+) = lebih muda
-       Sol Fe(OH)3           elektroda katoda (-) = sedikit lebih muda
 VI. PEMBAHASAN :
Sistem Koloid
SIFAT CAMPURAN
CAMPURAN AIR DENGAN
GULA
TERIGU
SUSU
UREA
SABUN
BELERANG
LARUT ATAU TIDAK
LARUT
LARUT
LARUT
LARUT
LARUT
TIDAK
STABIL ATAU TIDAK
STABIL
TIDAK
TIDAK
STABIL
TIDAK
TIDAK
BENING ATAU KERUH
BENING
KERUH
KERUH
BENING
KERUH
BENING
MENINGGALKAN RESIDU ATAU TIDAK
TIDAK
IYA
IYA
TIDAK
IYA
IYA
FITRAT BENING ATAU KERUH
BENING
KERUH
KERUH
BENING
KERUH
BENING
Sistem tyndall
Sifat campuran
Larutan gula
Larutan K2CrO3
Larutan sabun
Larutan I2
Sol Fe(OH)3
Warna larutan atau campuran bening atau keruh ?
Bening
Keruh
Keruh
Bening
Keruh
Menghamburkan atau meneruskan cahaya
Meneruskan cahaya
Meneruskan cahaya
Meneruskan cahaya
Menghamburkan cahaya
Menghamburkan cahaya

VII. KESIMPULAN :
1)      SISTEM KOLOID
Zat yang termasuk larutan : larutan gula, urea, dan larutan sabun
Zat  yang termasuk koloid : susu, Sol Fe(OH)3 , dan  larutan K2CrO3
Zat yang termasuk suspensi : belerang dan terigu
2)      PEMBUATAN KOLOID
Ada 2 yaitu :
A.    Kondensasi :
§  Pembuatan sol Fe(OH)3
§  Pembuatan emulsi minyak dalam air
B.     Dispersi :
§  Pembuatan sol belerang
§  Pembuatan gel Agar-Agar
3)      PEMBUATAN KOLOD
a. Efek tyndall
- zat yang menghamburkan cahaya (koloid) : Larutan I2 dan Sol Fe(OH)3
- zat yang meneruskan cahaya/larutan : larutan gula, larutan K2CrO3, dan larutan sabun
b. Elektroforesis
-       Sol Fe(OH)3        elektroda anoda (+) = lebih muda
-       Sol Fe(OH)3           elektroda katoda (-) = sedikit lebih muda
VIII. PERTANYAAN :
1.      Sebutkan perbedaan dari larutan koloid dan larutan suspensi
2.      Tulislah reaksi yang terjadi pada pembuatan sol Fe(OH)3 ?
3.      Mengapa kalsium asetat membentuk gel jika dicampur dengan alkohol ?
4.      Apa yang terbentuk pada pembakaran gel asetat ?
5.      Bagaimana detergen mengalsiumkan minyak dalam air ?
6.      Apakah semua sol dapat emebentuk gel ? jelaskan !
7.      Jelaskan perbedaan pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan dengan cara dispersi !
8.      Apa yang dimaksud efek tyndall ?
9.      Apakah yang dimaksud dengan elektroforensis ?
Jawaban soal
1.      Perbedaan larutan, koloid, dan suspensi.
Perbedaan
Larutan
Koloid
Suspensi
Ukuran partikel
< 100 nm
1-100 nm
>100 nm
Penampilan fisik
Jernih, partikel terdispersi tidak dapat diamati dengan mikroskop ultra.
Keruh- jernih partikel terdispersi hanya dapat diamati dengan mikroskop ultra
Keruh, partikel terdispersi dapat diamati langsung dengan mata
Kestabilan (jika di diamkan)
Tidak terpisah (sangat stabil)
Sukar terpisah (relatif stabil)
Mudah terpisah (mengendap)
Cara pemisahan
Tidak dapat disaring
Tidak dapat disaring
Filtrasi(penyaringan)

2.      Pembuatan sol Fe(OH)3 dengan cara memanaskan larutan FeCl3.
Reaksinya : FeCl3(aq) + 3H2O(l)         Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
3.      Karena fase dispersinya padat dan medium dispersinya cair.
4.      Yaitu dengan cara menjaga koloid agar tidak mudah terpisah dengan cara menjadi emulgator
5.      Ya, karena fase dispersi dan medium pendispersinya sama, yaitu padat dalam cair
6.      Cara kondensasi yaitu pembuatan koloid dari partikel yang lembut atau halus seperti gas, dan larutan.Cara dispersi yaitu pembuatan koloid dari partikel yang kasar seperti serbuk dan padatan.
7.      Efek tyndall adalah terhamburnya cahaya oleh partikel koloid. Partikel dan suspensi cukup besar untuk dapat menghamburkan sinaar sedangkan partikel-partikel larutan berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat menghamburkan sinar.
8.      Elekroforensis adalah peristiwa bergeraknya partikel koloid dalam medann listrik. Peristiwa adsorpsi menyebabkan partikel koloid bermuatan listrik. Jika koloid diletakkan dalam medan listrik, partikelnya akan bergerak menuju kutub muatan listrik yang berlawanan dengan muatan koloid tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar